List pemenang Nobel Ekonomi dari orang yang berlatarbelakang fisika sebenarnya sudah ada. Hari ini punya keinginan menulis mengapa di ekonomi dibutuhkan level matematika yang tinggi (analisa riil, teori matriks, aljabar linier, topologi, teori ukur, proses stokastik, dsb), -bahkan sebagian ekonom seperti Duncan Foley mempelajari fisika statistik lanjutan ketika kuliah doktoral, akan tetapi persiapan ke Bali belum sama sekali disentuh. Hehe. Aku berpikir ekonomi sangat membutuhkan matematika tingkat lanjut bukan dikarenakan ekonomi itu ada bunga saja (interest). Aku kira itu pendapat yang tidak tepat. Aku berpikir bahwa ekonomi itu seperti ilmu yang menjadi irisan banyak hal. Irisan dari ilmu tingkah laku (behavioral science) yang mempengaruhi entitas tertentu dalam mengambil keputusan (decision). Dimana setiap dari entitas tersebut memiliki ciri khas yang unik dan saling berinteraksi dengan berbagai macam ragamnya (interactions). Kita sebagai manusia tertantang untuk mengungkapkan misteri mengapa entitas tersebut berbuat demikian? Apa yang akan terjadi jika entitas tersebut melakukan ini atau itu? Apa saja yang mempengaruhi? Untuk mengungkapkan hal-hal tersebut dibutuhkan lah model. Membuat model haruslah pandai mendeskripsikan. Dan mendeskripsikan haruslah dengan bahasa yang universal. Matematika menyediakan hal tersebut. Cukup kah? Tentu manusia dengan segala keterbatasannya tidak mungkin bisa melakukan perhitungan lengkap. Oleh sebab itu kita membutuhkan bantuan komputer untuk melakukan komputasi yang berat sembari mencari cara optimasi di segala lini. Optimasi sangat penting berangkat dari keutamaan waktu, pentingnya efisiensi, alokasi sumber daya, dan efektifnya model. Waw. Ternyata pagi saya diisi pemikiran aneh lagi

View on Path