Di Indonesia mudah mendapatkan gelar ustadz. Jadi pesulap masuk TV isi pengajian jadi ustadz. Branding “Jamaah” langsung jadi ustadz. Kalo di timteng, jadi ustadz sulit. Soalnya ustadz disana itu professor.

Mengambil ilmu dari ustadz jadi-jadian atau ustadz yang professor? Monggo